![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZz2hdnoefAYJU83E2DdYVQpBbNg3C-7gJ9UXPW2F8LenTISvmCb1uQ4bVyM4HGxwazn9NCCzfPJKBgj2_hFqLcYcpnrAsTwZl7Kx6G729PH8qgWLK4alF-gbg1mb_aAqCNfb1MlZEukSe/s1600/murai+batu+edit+2.jpg)
http://bintum82.blogspot.co.idMemelihara burung telah menjadi hobby untuk sebagian masyarakat Indonesia. Akan tetapi bukan hanya dijadikan sebagai hewan peliharaan, burung murai batu ini dapat dijadikan sebagai lahan bisnis yang sangat menjanjikan. Karena burung murai batu mempunyai suara kicau yang merdu, bermelodi, dan bervariasi.
Selain itu, burung murai batu merupakan salah satu burung yang
mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Anakan murai batu umur 2-3 bulan
dapat dihargai antara Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 tergantung pada kualitas
indukan.
Murai batu yang berprestasi dan sering memenangkan perlombaan
dapat dihargai hingga ratusan juta rupiah. Hal ini merupakan salah satu alasan
kenapa orang-orang ingin beternak murai batu.
Berikut penjelasannya :
A. Menentukan Lokasi Kandang Murai Batu
Pertama, yang harus kamu lakukan adalah menentukan lokasi kandang
murai batu. Kandang memiliki fungsi untuk memudahkan peternak murai batu dalam
pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan perkawinan.
Penempatan kandang penangkaran murai batu sangat berkaitan erat
dengan keberhasilan penangkaran. Kandang yang salah akan menyebabkan murai batu
tidak mau bertelur.
Umumnya lokasi penangkaran murai batu berada diluar rumah, seperti
di samping rumah ataupun perkarangan rumah. Faktor penting yang harus
diperhatikan adalah tempat yang dijadikan kandang suasananya cukup tenang dan
jarang ada gangguan yang berarti.
B. Menentukan Ukuran Kandang Murai Batu
Ukuran kandang murai batu perlu diperhatikan karena akan berdampak
pada kesehatan dan produktivitas murai batu tersebut. Ukuran kandang yang
terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang sehingga
energinya banyak dipakai untuk bergerak daripada untuk berproduksi.
Sedangkan jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu
stress sehingga dapat menggangu reporoduksi murai batu.
Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang
x lebar x tinggi)
Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm
(panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran besar :
200 cm x 200 cm x 300 cm (panjang x lebar x tinggi)
C. Peralatan Pendukung Kandang Murai Batu
Perlengkapan kandang murai batu mempunyai peran untuk mendukung
pemeliharaan burung di penangkaran. Kandang penangkaran murai batu harus
dilengkapi sarang pendukung lainnya, seperti tenggeran, bahan sarang, dan tempat
sarang.
Perlengkapan kandang lainnya yang harus dipersiapkan adalah tempat
pakan dan tempat minum murai batu.
Untuk tenggeran lebih baik menggunakan bahan kayu yang berdiameter
0,5 – 1 cm.
D. Cara Menjaga Kebersihan Kandang Murai Batu
Kebersihan kandang murai batu merupakan faktor terpenting
untuk keberhasilan dalam membudidayakan murai batu. Dengan tingkat kebersihan
yang terjaga, munculnya bibit penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.
Serta burung murai batu akan merasa lebih nyaman sehingga
terhindar dari serangan stress yang merupakan pemicu munculnya berbagai
penyakit pada murai batu.
Tips perawatan kandang murai batu :
1. Membersihkan
tempat pakan dan minum setiap hari.
2. Setiap
pagi, pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. Sisa air minum
atau pakan yang belum habis harus dibuang.
3. Setiap
hari, tempat penampungan kotoran burung murai batu harus dibersihkan dan
kotorannya dibuang ke tempat khusus.
4. Setiap
satu minggu sekali, paling tidak sangkar dibersihkan secara keseluruhan.
5. Setelah
kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci lalu disterilkan dengan disinfektan dan
obat antikuman, serta dikeringkan dibawah sinar matahari.
6. Tempat
tenggeran burung murai batu juga harus dibersihkan minimal empat hari sekali.
E. Cara Pemberian Pakan Murai Batu
Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam beternak murai
batu. Murai batu membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas dan
produktivitasnya.
Agar nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang
segar dan bervariasi. Pemberian vitamin untuk murai batu juga perlu. Pakan
burung murai batu bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran
antara pakan buatan dan pakan alami.
Pemberian pakan ekstra juga diperlukan untuk mendongkrak
pertumbuhan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung murai batu. Biasanya
pakan ekstra yang diberikan berupa jangkrik, cacing, ulat hongkong, orong-orong
ataupun belalang.
Dalam satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum
sebanyak 4 – 5 kali jumlah pakannya. Air sangat dibutuhkan oleh burung murai
batu ini untuk proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh,
mempertahankan keseimbangan volume dalam darah, dan melancarkan dalam proses
pencernaan.
Selain itu, air minum yang diberikan sebaiknya air yang udah
matang supaya lebih steril dan meminimalisir parasit yang bisa mengganggu
kesehatan burung murai batu.
Pakan Alami Murai Batu
Murai batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di
habitat aslinya, pakan burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti
semut rangrang dan ulat.
Kroto Pakan yang Disukai Murai Batu
Meski sedikit mahal di pasaran, koroto tetap menjadi pilihan yang
terbaik untuk pakan burung. Disamping gizinya yang sangat tinggi, telur semut
rangrang ini memang menjadi makanan favorite bagi penggemar burung berkicau
khususnya untuk burung murai batu.
Voer Khusus Burung
Voer khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung
kicau. Ada banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini.
Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan harganya
juga murah.
F. Cara Perkembangbiakan Murai Batu Secara Poligami
Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan untuk
menghemat indukan jantan. Yang lebih hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat
diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor betina.
Beberapa manfaat dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami
:
a. Dapat
menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar
berkualitas.
b. Dapat
meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
c. Dapat
menghemat biaya kandang yang digunakan.
d. Memudahkan
perawatan dan pengontrolan.
Persyaratan Sebelum Melakukan Perkembangbiakan Secara Poligami :
Memasukkan calon induk betina kedalam kandang. Betina yang
dimasukkan harus berumur kurang lebih 1 tahun atau sudah siap dikawinkan.
Kemudian masukan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi
dengan lingkungan yang baru.
Setelah itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam
kandang betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2
ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.
Tunggu sampai burung betina birahi. Biasanya burung betina akan
bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina
sudah saling berdekatan, maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu
jantan dari sangkarnya.
Cara Merawat Anakan Murai Batu
Piyik burung murai batu yang berusia 7 – 14 hari bisa deberi pakan
dengan campuran voer dan krota yang sudah diencerkan. Pemberian pakan bisa
dilakukan 1 jam sekali.
Diusahakan setiap jam memberi pakan dengan adonan pakan baru dan
air hangat.
Setelah berusia 17 hari, biasanya mereka sudah belajar makan kroto
sendiri. Akan tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakkan burung murai batu
dapat tumbuh sehat.
No comments:
Post a Comment