KOMUNITAS PECINTA BINATANG DAN TANAMAN

"keep and protect our environment" animal - plant - land

Iklan

Ads Here

Wednesday 4 October 2017

SETTING MURAI BATU JOSS



http://bintum82.blogspot.co.id
Memelihara burung Murai Batu Bakalan memang mempunyai tantangan tersendiri. Mungkin benar jika MB tergolong burung istimewa dengan kicauan gacor maupun ngeroll luar biasa, namun untuk perawatan dan setelan hariannya memang gampang-gampang susah. Terlebih lagi saat merawatnya dari bakalan. Selain mudah stress, Bakalan MB juga diketahui mudah terkena serangan penyakit yang tak jarang berakhir dengan kematian. Oleh sebab itu, memelihara burung Murai Batu diperlukan kehatian-hatian yang lebih ekstra dalam perawatan. Disamping meminimalisirnya dari serangan penyakit, cara merawatnya dengan baik secara tidak langsung juga bisa melatih kicauanya bisa lebih optimal saat ia tumbuh dewasa.
Keberadaan burung Murai Batu bakalan sendiri yang ada di pasaran umumnya berasal dari tangkapan. Tentu hal ini menjadi fenomena menarik, karena MB sendiri sudah dikategorikan sebagai salah satu fauna yang dilindungi oleh pemerintah. Ada ketentuan dan syarat tertentu dari pemerintah yang harus dipenuhi jika tidak mau berurusan dengan hukum. Tidak semua kalangan masyarakat diperbolehkan memelihara ataupun menangkarnya, apalagi bagi oknum pemburu liar. Hanya saja peraturan tersebut terkesan timpang, sebab tidak sedikit masyarakat yang melakukan transaksi jual beli Murai Batu hasil tangkapan dari hutan tanpa adanya sikap tegas dari pemerintah setempat.
Oleh sebab itu, di sini hanya saling berbagi referensi secara khusus bagi pihak atau lembaga yang sudah diperbolehkan pemerintah setempat untuk memelihara ataupun menangkar jenis burung Murai Batu. Berikut ini masalah yang biasanya kerap datang pada Murai Batu Bakalan dan sekaligus cara melatihnya bisa tumbuh menjadi burung dewasa yang optimal, baik dari segi penampilan maupun suara.
Setelan Pakan Extra Fooding (EF)
Sebuah pakan murai batu Extra Fooding seluruhnya memang sangat bagus bagi pertumbuhan dan kesehatan si burung, namun hanya ada beberapa jenis EF yang diketahui bisa merangsang MB Bakalan cepat bunyi. Diantaranya seperti jangrik, kroto, cacing dan belalang hijau. Hanya saja letak masalahnya semua jenis Murai Batu seluruhnya mempunyai selera EF berbeda-beda. Misalnya ada yang menyukai kroto, namun ada yang tidak mau menyantapnya. Begitupun sola porsi, ada yang menyukai dalam jumlah banyak namun sebagian yang hanya mengkonsumsinya dalam jumlah yang sedikit.
Maka dari itu setiap pemilik Murai Batu bakalan terlebih dulu harus menemukan setelan, baik takaran dan pakan EF kesukaannya. Dan untuk menemukan setelan ini sendiri sebenarnya juga cukup berisko. Disamping bisa membuatnya sakit, terkadang setelan yang salah juga bisa membuatnya over birahi. Alangkah lebih baik menyetelnya dengan metode yang standar saja. Misalnya kroto, tahap pembelajaran cukup berikan 2 kali seminggu sebanyak 2 sendok teh makan. Dimana pada dasarnya letak resiko EF tidak hanya berupa over birahi atau sakit, melainkan juga bisa membuatnya ketagihan. Jika semisal stok kroto habis, maka burung bisa menurun peformanya sehingga malas untuk bunyi.
Melatihnya dengan Burung Master
Diketahui burung Murai Bakalan yang sering dilatih dengan burung master juga bisa memicu lebih cepatnya ia dalam mengeluarkan suara gacor. Ada beberapa jenis burung lain yang dinilai cocok untuk MB bakalan, diantaranya seperti Kenari, Lovebird dan Ciblek. Dimana beberapa jenis tersebut mempunyai karakter suara gacor yang mumpuni. Saat mendengar suara gacornya tersebut, Murai Batu diketahui bisa langsung tersulut emosinya dan tanpa segan langsung meladeni kicauannya. Tentu salah satu metode dalam perawatan murai batu ini sangat beralasan, sebab MB tergolong burung teritorial yang diketahui memang mempunyai jiwa petarung yang keras.
Tidak hanya dari segi suara, sebenarnya Perawatan Murai Batu harian tahap pemasteran menggunakan burung penyanyi lain dengan ukuran badan lebih kecil juga bertujuan untuk melatih mentalnya. Metode ini sangat cocok untuk MB yang mempunyai mental kurang stabil dan terutama untuk MB bakalan. Teknik memasternya menggunakan burung dengan ukuran badan lebih kecil, akan membuatnya merasa paling dominan dan percaya diri. Hal ini memang menjadi modal awal yang cukup berpengaruh untuk kedepannya. Hanya saja pemasteran ini bukan berarti tanpa resiko. Jika semisal dicoba ke tahap berikutnya dengan cara memasternya dengan burung berukuran badan dan kicauan lebih besar serta keras, ia terkadang bisa langsung drop.
Perawatan Murai Batu Secara Alami
Perawatan murai batu secara alami dimaksudkan bagaimana cara merawatnya seolah ia merasa hidup di alam liar. Dimana burung MB pada saat di habitat aslinya sendiri sebenarnya cenderung lebih piawai dari segi apapun dibandingkan saat dijadikan hewan peliharaan. Pada saat di habitat asli ia bahkan lebih rajin berkicau dan pintar meniru suara jenis burung lain, meskipun persediaan pakannya terbatas. Menariknya lagi, Murai Batu pada saat di alam liar bahkan bisa hidup berkeluarga dalam setiap pasangan dan anak-anaknya. Tak jarang MB jantan dan betina selalu berkumpul menjaga anak-anaknya di sarang.
Tentu hal tersebut perlu sedikit diperhatikan penghobi, mengapa Murai Batu di alam liar dan MB peliharaan cenderung berbeda. Hal sederhana pertama yang perlu dimengerti ialah perihal pakan murai batu. Di habiat asli bisa dibilang ia semata-mata hanya mengkonsumsi serangga sebagai makanan pokoknya. Oleh sebab itu, sebaiknya biasakan Murai Batu bakalan memakan pakan serangga daripada voer. Selain itu, jika semisal MB Bakalan berkelamin jantan maka sebaiknya untuk si betina juga musti dipelihara. Tentunya murai batu betina sendiri sifatnya bisa lebih memancing birahinya, sehingga ia bisa cepat bunyi.

No comments:

Post a Comment

SETTING MURAI BATU JOSS