Beternak
murai batu memang menggiurkan, sebab selama ini harga anakan, trotolan, hingga
burung dewasa tak pernah turun, bahkan terus meninggi. Fenomena pasar ini mirip
burung cucakrawa, yang harganya nyaris tak pernah turun.
Di
balik prospek bisnis beternak murai batu yang menggiurkan itu, terdapat
tantangan serta kendala yang tak mudah, terutama bagi pemula. Namun jika mau
belajar, tentu semua rintangan bisa dilalui.
Salah
satu kendala terbesar dalam beternak murai batu adalah proses penjodohannya.
Sebab calon induk jantan dan betina yang sepertinya terlihat sudah berjodoh,
bisa saja saling membunuh ketika disatukan dalam kandang penangkaran.
Meski
sebagian besar induk jantan yang berperilaku agresif terhadap pasangannya, ada
juga burung betina yang galak dan menghajar burung jantan.
Untuk
mengurangi potensi kegagalan, diperlukan penanganan yang tepat saat hendak
menjodohkan murai batu jantan dan betina. Berikut ini beberapa tips
menjodohkan murai batu :
- Murai batu betina dimasukkan ke kandang ternak. Ini dimaksudkan agar burung betina bisa mengenal situasi di dalam kandang. Misalnya di mana letak pakan, sarang, tangkringan, bak mandi, dan sebagainya.
Dengan mengenal
situasi seperti ini, maka burung betina bisa cepat mengantisipasi apabila
diserang murai batu jantan saat keduanya disatukan dalam kandang ternak.
- Seminggu kemudian murai batu jantan bisa dimasukkan ke dalam sangkar harian, tetapi sangkar dimasukkan ke kandang besar yang sudah ditempati burung betina.
Biarkan keduanya
dalam posisi seperti ini selama dua minggu, sehingga bisa saling mengenal.
Dalam kondisi seperti ini, burung jantan yang terkurung dalam sangkar tidak
akan bisa menyerang burung betina secara langsung.
- Dua minggu kemudian, burung jantan dilepaskan dari sangkarnya, sehingga kontak langsung dengan burung betina di dalam kandang ternak.
Inilah masa-masa
kritis dalam proses penjodohan. Jadi, selama kontak langsung, pantau terus
kedua burung tersebut, apakah tetap rukun atau berkelahi. Sebaiknya pemantauan
dilakukan selama dua hingga tiga hari.
Tanda-tanda burung mau berjodoh
Untuk
memastikan apakah murai batu jantan dan betina mau berjodoh / berpasangan,
biasanya MB betina membuka mulutnya, seperti minta diloloh.
Apabila
dalam pengamatan ini kedua burung terlihat tidak berjodoh, yang ditandai dengan
saling menyerang, sebaiknya burung jantan diambil dari kandang ternak,
dimasukkan lagi dalam sangkar untuk diistirahatkan selama 1-2 minggu. Jauhkan pandangannya
dari burung betina. Adapun burung betina tetap dibiarkan berada dalam kandang
ternak. Lalu, apa yang harus dilakukan kemudian? Bagaimana dengan burung jantan
yang sudah dijauhkan dari betina?
Di
coba ulang penjodohan ulang seperti tahap awal, dilihat sampai kelihatan
berjodoh lagi baru dibuka kembali.
Namun
jika setelah seperti itu kok masih belum berjodoh maka ebaiknya kedua burung
ganti pasangan saja. Dalam hal ini, burung betina dicarikan pejantan lain, demikian
pula dengan murai batu jantan, perlu dicarikan betina yang lain.
Karena
terkadang murai batu dijodohkan hanya sekali langsung bisa berjodoh. Namun banyak
juga yang membikin para teman-teman peternak pemula frustasi dikarenakan penjodohan
yang tak kunjung menuai hasil. Maka di sinilah peternak harus jeli, gantilah
Calon mempelai.
Sukses
kawan
No comments:
Post a Comment