KOMUNITAS PECINTA BINATANG DAN TANAMAN

"keep and protect our environment" animal - plant - land

Iklan

Ads Here

Wednesday 7 November 2012

BETERNAK MURAI BATU


Anda ingin menjadi penangkar murai batu (MB)? Ada tujuh hal mesti Anda siapkan, yaitu lokasi usaha / kandang, desain dan konstruksi kandang, calon induk (jantan dan betina), pakan dan extra fooding (EF), obat dan suplemen khususnya yang berkaitan dengan penangkaran, recording (pencatatan data induk dan anakan), serta branding (ring dan sertifikat).
Di luar ketujuh hal tersebut, ada satu hal lagi yang tidak kalah penting, yaitu persiapkan mental bisnis Anda dengan sebaik-baiknya.
Beternak murai batu memang sangat menjanjikan. Bahkan mencermati tren burung berkicau sepanjang tahun ke tahun mempunyai prospek bisnis paling cerah.
Meski demikian, tidak ada yang mudah dalam setiap usaha memperoleh rezeki. Pasti ada saja berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi. Itu sebabnya, mental bisnis menjadi sangat penting dan harus disiapkan jauh sebelum Anda menyiapkan tujuh hal yang akan saya kupas satu persatu.
Mental bisnis berkaitan dengan kemajuan dan kemunduran usaha, kepercayaan dan ketidakpercayaan pelanggan / pembeli terhadap Anda. Sebisa mungkin berbuatlah jujur dalam berusaha, dan servislah sebaik mungkin semua pembeli / pelanggan tanpa pandang bulu.
 Yang sering terjadi dari tahun ke tahun, banyak anakan murai yang mati karena penyakit semacam tetelo pada tahun. Selain itu, anakan yang lahir pun banyak keluar betina, masbro yang mempunyai jiwa pebisnis kuat harus selalu bersabar karena itu adalah suka-duka dalam bisnis penangkaran murai batu.
Karena sudah punya mental bisnis yang kuat, maka ketika banyak anakan MB yang lahir betina, maupun ketika sejumlah ternaknya mati terserang penyakit saraf itu, masbro bisa bersikap tenang, tidak panik, apalagi sampai berubah haluan ke komoditas lain.
Semoga ketika Masbro benar-benar menjalankan usaha penangkaran murai batu dengan telaten, setidaknya mental bisnis yang tangguh sudah tertanam kuat dalam diri Masbro. Kesulitan kegagalan sebagai alat pembelajaran paling efektif untuk membuat diri Masbro lebih maju dan tangguh.

Ok, sekarang kita kupas satu persatu dari tujuh hal yang harus disiapkan dalam penangkaran murai batu, meski hanya dalam garis besarnya saja.

1. Lokasi usaha / kandang Murai batu
Banyak pilihan untuk memilih lokasi kandang yang ideal untuk penangkaran murai batu. Bisa di halaman belakang atau samping rumah, atau boleh juga menyewa lahan untuk lokasi kandang penangkaran. Ada beberapa persyaratan yang mesti diperhatikan:
Usahakan lokasinya nyaman dan tenang. Artinya tidak terlalu bising oleh suara kendaraan bermotor, mesin bengkel, pabrik dll.
Lokasi bersih dari polusi udara berlebihan. Misalnya jangan dekat pabrik batu bata yang dalam proses produksinya selalu disertai dengan pembakaran batu bata, usaha pengasapan ikan, dan sejenisnya.
Usahakan pula di sekitar lokasi usaha tidak terdapat binatang atau burung lainnya. Jika hal ini tidak bisa dihindari, pastikan saat kandang sudah dibangun, murai batu yang ada di kandang penangkaran tidak bisa melihat langsung keberadaan binatang atau burung lain, seperti merpati, kucing, tikus, curut, biawak yang kerap membuat MB uring-uringan (setres) dan sering melampiaskan kemarahannya kepada pasangan, telor atau anak-anaknya.
Pastikan lokasi tersebut aman dari gangguan keamanan, karena pencuri pun sudah tahu kalau murai batu merupakan burung mahal. Anda pasti sudah tahu bagaimana meningkatkan keamanan kandang agar tak terjamah tangan-tangan nakal, jadi hal ini tidak perlu saya jelaskan lebih lanjut.
Mohon izin kepada tetangga sebelah, setidaknya 2 rumah di sebelah kiri, 2 rumah di sebalah kanan, dan 3 rumah di depan (kalau perlu minta persetujuan tertulis, semacam izin HO). Hal ini untuk berjaga-jaga kalau suatu saat usaha Anda maju dan tetap bisa bertahan tanpa menimbulkan persoalan dengan tetangga.
Kelima persyaratan itu merupakan modal awal yang sangat penting. Lingkungan, sebagaimana dikatakan para ahli perburungan, merupakan faktor yang berdiri sejajar dengan faktor genetik (keturunan). Induk murai batu sebagus apapun tidak akan menjalankan tugas reproduksinya secara maksimal ketika setiap hari mendengar suara bising, kandangnya dilewati asap, dilintasi burung-burung lain, dan lain sebagainya. Kemungkinan yang terji antara lain, burung sulit berjodoh, burung tak mau kawin (sehingga telur yang dihasilkan selalu gabuk / infertil), burung menjadi pemarah dan agresif, bahkan menyerang betina atau anakan hingga mati.

2. Desain dan konstruksi kandang Murai Batu
Jika lokasi usaha / kandang sudah disiapkan, kini saatnya membangun kandang yang menjadi rumah bagi pasangan mempelai murai batu dan anak-anaknya. Untuk melihat desain dan konstruksi kandang. Soal ukuran, Anda bisa memodifikasinya sendiri sesuai dengan keinginan, atau sesuai dengan luas lahan yang ada.
Saya selalu menyebut kandang sebagai rumah bagi burung, sebab akan membangkitkan semangat Anda untuk memberikan yang terbaik kepada murai batu. Bukankah di rumah, kita terlindung dari panas sinar matahari, terlindung dari air hujan seperti sekarang, bisa menyantap makanan dan nyeruput minuman kesukaan, beristirahat ketika tubuh dan pikiran terasa lelah, serta tidur nyenyak kalau ngantuk.
Karena itu, kandang yang ideal (apapun desain dan konstruksinya) harus memenuhi beberapa syarat di bawah ini:
Memperoleh sinar matahari yang cukup, karena sinar matahari mengandung provitamin D yang baik untuk kesehatan burung. Meski demikian, burung tetap memiliki pilihan untuk berteduh (termasuk saat hujan). Anda bisa membuat atap 2/3 terbuka (ditutup kawat strimin) dan 1/3 tertutup.
Kandang diusahakan terlindung dari embusan angin yang terlalu kencang, karena mudah membuat murai batu kaget.
Sediakan tenggeran / tangkringan yang kuat, dalam beberapa ukuran dan diletakkan di beberapa posisi.
Sediakan wadah sarang. Pada tahap awal, sediakan sedikitnya 2-3 model. Misalnya kotak sarang A (ukuran 25 cm x 20 cm – tinggi 20 cm), kotak sarang B (20 cm x 15 cm – tinggi 15 cm), dan kotak sarang C (15 cm x 15 cm – tinggi 15 cm). Sangkar bisa digantung langsung di dinding kandang, bisa juga diletakkan di atas tatakan yang ditempelkan ke dinding kandang.
Penyediaan minimal 2-3 model ini untuk memberi kesempatakan murai batu untuk memilih sarang yang lebih disukainya. Penting diingat, ketika burung menyukai sesuatu daripada yang lainnya, ia merasa jauh lebih nyaman daripada ketika dipaksa harus menerima satu pilihan.
Pastikan kotak sarang terbebas dari binatang pengganggu seperti semut, tikus, kucing, musang dan lain-lain. Semut, karena ukurannya sangat kecil, paling mudah masuk dalam kandang jenis apapun. Karena itu, perlu antisipasi sejak awal.
Sediakan pula pasir yang dicampur dengan sedikit kapur di dasar / lantai kandang, untuk mengontrol kotoran burung. Kalau bisa gunakan pasir gunung dengan ketinggian 5-10 cm.Sebelum digunakan, sebaiknya pasir dijemur dulu selama sehari penuh untuk membebaskannya dari bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Saat menjemur, lakukan beberapa kali pembalikan agar pasir steril secara merata.Sebagian penangkar juga menggunakan lembaran kertas koran sebagai alas kandang. Ini boleh-boleh saja, tetapi Anda mesti rajin menggantinya setiap hari.
Sediakan bak/kolam untuk mandi burung. Bak mandi harus sering dikontrol kebersihannya. Idealnya, pagi (06.30 – 07.00) diisi dengan air bersih, siang (11.00 – 12.00) diganti dan diisi dengan air baru, begitu pula sore hari sekitar pukul 15.00 – 15.30 diisi dan diganti dengan air baru.
Di dalam kandang perlu dipasang lampu 5-10w untuk penerangan di malam hari

3. Siapkan calon induk jantan dan betina
Apabila kandang merupakan rumah bagi burung, maka induk (jantan dan betina) adalah mesin produksi yang akan menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk Anda. Saya tidak mengharuskan Anda untuk membeli indukan yang mahal, atau harus punya darah juara. Sebagai pemula, biarkan usaha ini dimulai dari yang wajar-wajar saja: sedikit demi sedikit.
Biarkan berbagai pengalaman menempa Anda terlebih dulu, agar menjadi ilmu praktis yang Anda kuasai dengan baik.  Jika sudah berpengalaman, barulah memikirkan untuk membeli indukan yang mempunyai trah juara.
Tidak perlu dipersoalkan juga apakah Anda ingin mengembakbiakkan murai batu Aceh, Medan, Lampung, Nias, Jambi, maupun Kalimantan. Tips ini juga berlaku untuk murai batu ekor putih maupun black-tailed (ekor hitam). Semuanya sama saja, punya pangsa pasar masing-masing. Yang penting perawatan awal di tangan Anda selaku penangkar, dan yang lebih penting lagi bagaimana perawatan selanjutnya di tangan pelanggan / pembeli selaku pemilik burung.
a. Memilih induk jantan
Diusahakan induk jantan sudah berusia 2 tahun lebih, sehingga sel spermanya benar-benar matang.
Pilihlah burung yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan kehadiran manusia. Dalam hal ini, dianjurkan membeli calon induk dari hasil penangkaran, bukan hasil tangkapan alam. Calon induk hasil tangkaran umumnya lebih jinak, sehingga memudahkan Anda dalam mengawali usaha penangkaran murai batu.
Burung dalam kondisi sehat. Beberapa tanda burung sehat yang mudah diamati adalah lincah (aktif bergerak) alias tidak nyekukur terus, serta bulu-bulunya tumbuh sempurna, bersih dan tidak kusam.
Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya.
Volume suaranya keras. Kalau memungkinkan, pilih juga burung yang memiliki banyak variasi lagu. Tapi jika tidak pun tak apa-apa. Bukankah tujuan kita untuk mengembangbiakkannya, bukan menjadikannya burung juara. Tugas mencetak burung juara menjadi domain para kicaumania yang memiliki murai batu. Volume suara terkait dengan faktor genetik (keturunan), tetapi variasi lagu lebih terkait dengan faktor perawatan, khususnya program pemasteran dan perlakuan pakan.
Sebagian penangkar menganggap induk jantan yang baik harus memiliki katuranggan sempurna, mulai dari bentuk kepala, leher, dada, warna bulu, ekor, dan kaki. Anda boleh membenarkannya, dan silakan cari informasi di Google mengenai katuranggan murai batu jantan.
Saya pribadi tidak terlalu fanatik dengan katuranggan, karena yang lebih penting bagaimana performa dasar suaranya.  Performa ini bisa didengarkan, bukan diramalkan sebagaimana metode katuranggan.
So, itu sebabnya saya tidak terlalu fanatik dengan katuranggan. Katuranggan bisa / boleh saja dijadikan pegangan awal, tetapi bukanlah segalanya. Dalam kontes suara, yang lebih penting adalah bagaimana performa suara burung. Performa suara yang terkait dengan volume dan irama sangat ditentukan oleh faktor genetik (seperti remaja A yang bersuara bass, dan remaja B yang bersuara bariton), sedangkan variasi lagu lebih ditentukan faktor perawatan (terutama pemasteran dan perlakuan pakan).
b. Memilih induk betina
Induk betina sudah berusia 1 tahun lebih, sehingga organ reproduksinya benar-benar matang. Kasus telur kosong (infertil) antara lain disebabkan organ reproduksi belum matang, meski murai batu betina sudah mencapai umur dewasa kelamin rata-rata pada umur 6-7 bulan. Umur dewasa kelamin adalah masa di mana burung betina untuk kali pertama bisa bertelur.
Sama seperti induk jantan, pilihlah calon induk betina yang sudah jinak, tidak galak, atau tidak takut dengan manusia.
Burung dalam kondisi sehat, ditandai dengan aktif bergerak (lincah), serta bulu-bulu tumbuh sempurna, bersih, dan tidak kusam.
Burung tidak memiliki cacat fisik, baik pada kaki, sayap, kepala, dan bagian tubuh lainnya.
Ada pemikiran pemilihan indukan betina berdasarkan pengalamannya sebagai berikut:
Untuk menghasilkan anakan MB jantan berkualitas, 70-80% ditentukan oleh induk betina dan 20-

30% oleh induk jantan. 
Artinya, anakan jantan akan lebih banyak mewarisi sifat-sifat dari induk betina daripada induk jantan
Meski tak dijelaskan lebih lanjut, saya akan mencoba meneruskan. Jika Anda ingin mempunyai bakalan MB jantan yang bagus, sebaiknya induk betina harus bagus. Bagus tak mesti mahal, dan tidak mesti juara, karena banyak burung bagus yang tak pernah ikut lomba.
Bagaimana induk betina bisa memiliki kualitas yang bagus? Tentu dari ayahnya. Dari mana ayahnya bisa memiliki kualitas yang bagus? Ya dari ibunya juga, alias nenek dari induk betina tadi. Begitu seterusnya, karena dalam dunia peternakan termasuk unggas berlaku model pewarisan gen yang disebut criss-cross inheritance: pola di mana sebagian besar sifat genetik induk betina akan menurun kepada anaknya yang jantan, dan sebagian besar sifat genetik induk jantan akan menurun kepada anaknya yang betina.
Saya katakan sebagian besar, karena tetap saja ada beberapa bagian sifat genetik dari pasangannya yang akan diwarisi anaknya. Model criss-cross inheritance ini pula yang menjadi acuan para peternak, apapun jenisnya, untuk melakukan perbaikan mutu genetik melalui sistem perkawinan silang dan sebagainya.
4. Penyediaan pakan berkualitas
Pakan berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan nutrisi lengkap, mulai dari karbohidrat, energi metabolisme, protein, lemak, serat kadar, hingga vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dan serasi. Umumnya pakan dalam bentuk voer dan serangga sudah memiliki kandungan nutrisi seperti itu, kecuali vitamin dan mineral yang terkadang susah dikontrol dan perlu disuplai dari luar. Makanan utama murai batu, sesuai dengan kebiasaannya di alam bebas, adalah serangga dan cacing tanah. Serangga yang biasa diberikan antara jangkrik, telur semut rangrang alias kroto, ulat hongkong, dan ulat kandang.  Serangga diusahakan selalu tersedia setiap hari, lebih baik 2-3 jenis serangga. Cacing pun diusahakan setiap hari tersedia.
Namun, bukan tidak mungkin Anda akan kesulitan mendapatkan serangga, terutama ketika stok di toko / kios burung habis. Itu sebabnya, mengapa murai batu yang dipelihara atau ditangkarkan selalu dilatih makan voer. Tujuan awal sebenarnya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti itu.
Sekarang voer sudah menjadi menu wajib, disandingkan dengan serangga yang posisinya malah digeser sebagai makanan tambahan. Tetapi itu tidak menjadi masalah, yang penting burung setiap hari bisa makan dengan kandungan nutrisi yang memenuhi kebutuhan hidupnya. Yang penting, bahan pakan disediakan dalam kondisi segar dan setiap hari diganti.

5. Obat dan suplemen burung penangkaran
Seperti dijelaskan sebelumnya, sebenarnya voer dan serangga memiliki kandungan nutrisi lengkap, kecuali pada unsur vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral pada burung sangat sedikit, tetapi seringkali tidak tercover dalam bahan pakan. Sebab vitamin dan mineral mempunyai banyak jenis, dan kekurangan (defisiensi) pada satu jenis saja bisa mengganggu kesehatan burung.
Karena itu, setiap pemelihara maupun penangkar perlu menyediakan multivitamin seperti BirdVit, serta multimineral seperti BirdMinera dan lain sebagainya.
Idealnya, obat-obatan burung juga perlu disediakan. Sebagaimana manusia yang tak pernah bisa tahu kapan ia sehat dan kapan sakit, burung pun demikian. Anda bisa memilih opsi, menyimpan obat-obatan sebagai persediaan jika burung tiba-tiba sakit, atau membeli setelah burung sakit. Keputusan tentu ada di tangan Anda, dengan mempertimbangkan plus dan minusnya.

6. Recording
Recording adalah pencatatan semua data yang terkait dalam penangkaran. Hal utama yang mesti dicatat adalah data mengenai induk jantan dan betina (kalau ada, asal-usulnya, dibeli dari bird farm mana aja, dst), tanggal penjodohan, tanggal peneluran, tanggal menetasnya piyikan. Sebagaimana halnya kita memberi akte.
Setelah itu, Anda juga perlu membuat catatan untuk setiap piyikan sejak menetas, kalau perlu setiap piyikan langsung dikasih nama. Catatan ini mencakup tanggal menetas, siapa bapak dan ibunya, tanggal disapih, tanggal diloloh (kalau Anda menggunakan model handfeeding), dimasukkan ke kandang nomor berapa setelah muda, dan sebagainya.
Dengan catatan yang rapi seperti ini, Anda bisa berkomunikasi secara lebih baik dengan pelanggan atau calon pelanggan. Mereka pun menaruh kepercayaan penuh atas ketelatenan Anda dalam melakukan pendataan terhadap setiap anakan / burung muda yang dijual.

7. Branding
Branding bisa diartikan sederhana sebagai nama produk. Dalam hal ini, sejak awal Anda perlu memikirkan nama penangkaran Anda. Misalnya Benso Bird Farm, atau apapun namanya. Kalau hanya fokus dalam penangkaran murai batu, tanpa menangkar jenis burung lain, Anda bahkan bisa menggunakan nama yang lebih spesifik, misalnya Murai Gemilang Bird Farm. Intinya, buatlah nama produk yang mudah diingat dalam memori setiap orang. Branding ini perlu diperkuat dengan dua peranti penting, yaitu ring dan sertifikat.
Ring atau gelang / cincin yang terpasang di kaki burung diperlukan sebagai identitas bahwa burung yang dibeli seseorang merupakan burung hasil penangkaran, lengkap dengan nama bird farm atau nama yang sudah dibranding tersebut.
Adapun sertifikat sangat diperlukan untuk menguatkan ring (apalagi sekarang banyak ring aspal). Dalam sertifikat ini Anda bisa menuliskan tanggal burung menetas, nama bird farm Anda, tanggal transaksi pembelian, dan dilengkapi pula dengan stempel bird farm. Kalau burung pernah menjuarai lomba, Anda pun bisa mencantumkannya dalam sertifikat.
Keberadaan sertifikat juga menguntungkan pembeli, ketika suatu saat dia ingin menjualnya kembali ke pihak lain. Kalau ada apa-apa terkait dengan burung ini, pihak lain yang baru membeli bisa konsultasi langsung ke penangkarnya. Misalnya, jenis pakan yang diberikan sewaktu kecil atau muda.

Demikian sekilas kupas tuntas penangkaran burung Murai Batu.

Selamat menjadi orang yang sukses...

1 comment:

  1. Tajen atau sabung ayam pisau merupakan sebuah budaya sabung ayam yang dinamakan sesuai penamaan masyarakat Bali.

    Online atau siaran online yang mempunyai siaran live streaming secara langsung yang berada S128 dan bisa melakukan taruhan.

    Silakan Kunjungi Artikel S128
    https://tajenonline.com/

    Tajen Bali Khas Asli Aduan Sabung Ayam
    https://tajenonline.com/tajen-bali-khas-asli-aduan-sabung-ayam/

    Dan dapat Hubungi Kontak Whatsapp Kami +62-8122-222-995

    ReplyDelete

SETTING MURAI BATU JOSS